Beberapa mukjizat yang lebih terkenal seperti berjalan di atas air dan meredakan badai terjadi disebutkan terjadi di Danau Laut Galilea.
Selain itu, setiap kali sesuatu yang tidak biasa terjadi pada danau ini, hal itu dapat menandakan akhir dunia, seperti dalam Kitab Wahyu, di mana air berubah menjadi darah untuk melambangkan penghakiman ilahi selama kiamat.
Namun, menurut sains, bintik-bintik merah tersebut sebenarnya berasal dari alga hijau, yang disebut Botryococcus braunii.
Otoritas Air Israel menjelaskan bahwa "warna merah tersebut disebabkan oleh akumulasi pigmen alami yang disekresikan oleh alga sebagai respons terhadap paparan sinar matahari yang kuat."
Dalam sebuah pernyataan kepada publik pada Senin, (4/8/2025), mereka menyatakan bahwa "pigmen tersebut tidak beracun" dan danau tersebut tidak menimbulkan masalah.
Hasil uji oleh Laboratorium Penelitian Kinneret juga menunjukkan bahwa tidak ada kemungkinan risiko kesehatan.
"Tidak ada reaksi alergi yang dilaporkan di area tempat alga sebelumnya muncul," jelas mereka, sebagaimana dilansir LADBible.
Jadi, seperti yang bisa Anda bayangkan, beberapa orang mulai sedikit khawatir di media sosial, seperti yang dicuitkan seseorang: "Jadi, apakah Danau Galilea benar-benar berubah menjadi merah atau itu palsu? Karena jika itu nyata, orang-orang sebaiknya berbaikan dengan Yesus sebelum Dia kembali."