Memasuki periode pemulihan, masyarakat di Jammu dan Kashmir menunjukkan ketahanan sosial yang kuat. Komunitas yang sebelumnya terdampak penembakan, banjir, dan militansi memperoleh dukungan untuk membangun kembali aktivitas dan layanan dasar. Penyelenggaraan kegiatan olahraga, termasuk pertandingan kriket di Pahalgam, menjadi salah satu sarana memperkuat jejaring sosial. Peristiwa 22 April tidak mengakhiri kapasitas pemulihan di wilayah tersebut; berbagai program pembangunan yang berjalan diharapkan menghasilkan manfaat berjangka panjang bagi warga.
(Rahman Asmardika)