Langkah empat negara ini didasari oleh rasa frustrasi terhadap perang Gaza dan bertujuan mendorong solusi dua negara. Keputusan empat negara Barat tersebut—yang secara tradisional merupakan sekutu Israel—sejalan dengan lebih dari 140 negara lain yang juga mendukung aspirasi Palestina untuk membentuk tanah air merdeka dari wilayah pendudukan.
Terutama bagi Inggris, keputusan ini memiliki simbolisme tersendiri, mengingat peran besar London dalam pembentukan Israel sebagai negara modern pasca-Perang Dunia II.
"Hari ini, untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian bagi Palestina dan Israel, serta solusi dua negara, Inggris secara resmi mengakui Negara Palestina," kata Starmer.
"Krisis kemanusiaan buatan manusia di Gaza telah mencapai titik terendah. Pengeboman yang terus-menerus dan meningkat oleh pemerintah Israel di Gaza, serangan yang dilakukan beberapa minggu terakhir, serta kelaparan dan kehancuran yang terjadi benar-benar tak tertahankan."
Menurut Perdana Menteri Kanada Mark Carney, pengakuan ini akan memberdayakan mereka yang menginginkan koeksistensi damai dan mengakhiri Hamas.