Menanggapi hal tersebut, Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Selatan membuat tanggul darurat berupa karung berisi pasir agar limpasan air dari kali tidak menggenangi permukiman warga.
“Jebolnya tanggul tersebut diketahui akibat tekanan air tinggi di saluran penghubung (PHB) Pulo karena curah hujan yang sangat lebat. Sebagai tindak lanjut sementara, sejak Jumat (31/10) kami memasang tanggul darurat dari tumpukan karung pasir untuk mengurangi limpasan air,” kata Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Pasar Minggu Sudin SDA Jakarta Selatan, Rosi Surya Indah, saat dikonfirmasi, Jumat (31/10).
Rosi menambahkan, proses pembuatan tanggul permanen menggunakan batu kali dan beton akan dilakukan apabila debit air kembali normal. Menurutnya, perbaikan tanggul permanen membutuhkan waktu sekitar tiga bulan.
“Jika debit air sudah normal, maka akan dikerjakan pembuatan tanggul permanen dengan kombinasi batu kali dan beton untuk pondasi, sloof, dan kolom, dengan mempertimbangkan stabilitas tekanan air dan tanah. Perbaikan tanggul tersebut diperkirakan memakan waktu kurang lebih tiga bulan,” jelasnya.
(Awaludin)