Buhdi menambahkan bahwa penyidik masih menunggu keputusan asesmen dari dokter medis dan psikologis.
“Namun tidak berhenti di situ. Penyidik tetap melakukan pemeriksaan secara maraton kepada keluarga dekat ABH. Saksi anak, yaitu mereka yang menjadi korban saat ledakan di SMA 72, juga terus diperiksa,” jelasnya.
Sebagai informasi, ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading terjadi pada Jumat (7/11/2025). Tidak ada korban meninggal dunia, namun sebanyak 96 orang mengalami luka-luka.
Densus 88 Antiteror Polri mengungkap bahwa terduga pelaku membawa tujuh peledak ke lokasi. Dari jumlah tersebut, empat peledak meledak di dua titik berbeda. Sementara tiga lainnya belum digunakan dan telah diamankan untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
(Awaludin)