Ia menambahkan, penurunan tingkat pengangguran dan meningkatnya investasi menunjukkan bahwa pada periode ini para pelaku usaha semakin percaya pada pemerintah Jakarta. Stabilitas tersebut menjadi fondasi untuk menjalankan berbagai program prioritas Pemprov Jakarta.
“Seperti kita ketahui, APBD DKI Jakarta atau APBD-P sebesar Rp91,86 triliun. Realisasi APBD hingga 20 November menunjukkan tren yang sangat positif. Pendapatan daerah naik dari Rp62,39 triliun pada Oktober menjadi Rp68,53 triliun pada November,” paparnya.
“Ada kenaikan yang cukup tinggi dengan realisasi sebesar 81,15 persen dari target pendapatan Rp84,45 triliun hingga akhir Desember nanti. Belanja daerah meningkat dari Rp47,96 triliun menjadi Rp51,98 triliun, atau 60,46 persen dari target Rp85,97 triliun. Sementara untuk pembiayaan daerah tercatat Rp3,64 triliun. Sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) naik dari Rp18,08 triliun menjadi Rp20,09 triliun per 20 November 2025,” lanjut Pram.
Ia menambahkan, peningkatan realisasi belanja di akhir tahun 2025 dapat dipastikan mengingat masih ada sekitar 21.631 paket pengadaan barang dan jasa yang telah dilaksanakan, sementara proses tender oleh BPPBJ telah mencapai 95,34 persen. Saat ini, tercatat surplus anggaran sebesar Rp14,43 triliun.
(Awaludin)