JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut bencana banjir yang menyasar wilayah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh belum menunjukan tanda-tanda surut. Hal ini berdasarkan pemantauan yang dilakukan pada Kamis (27/11/2025).
"Wilayah Kabupaten Aceh Utara hingga saat ini belum menunjukan tanda-tanda surut," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Kamis (27/11/2025).
Banjir ini juga membuat layanan kantor pemerintahan lumpuh hingga pemadaman aliran listrik. Hal ini juga membuat mobilitas petugas BNPB terbatas.
"Kondisi di lapangan masih sangat terbatas ditandai dengan terputusnya jaringan komunikasi dan aliran listrik serta lumpuhnya layanan kantor pemerintahan. Situasi ini berdampak pada lambatnya proses pendataan dan penanganan darurat," ucap Abdul.
Ia menjelaskan banjir di wilayah Kabupaten Aceh Utara disebabkan tingginya intensitas hujan yang mulai mengguyur sejak 20 November 2025. Kondisi ini juga diperburuk adanya drainase tersumbat hingga kapasitas saluran air yang tidan memadai.
"Sehingga menggenangi permukiman penduduk, fasilitas umum, tambak, lahan pertanian dan akses jalan," tuturnya.
Banjir menyasar di 17 kecamatan di Aceh Utara dengan total 130 gampong terdampak. Sebanyak 2.668 kepala keluarga atau 4.441 jiwa harus terdampak akibat banjir ini.