Selain itu, ada seruakan dingin dari Siberia yang menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat. Sementara gelombang atmosfer yang datang dari sebelah barat Kelvin hingga yang dari sebelah timur Rossby Equator juga akan memperkuat terjadinya anomali cuaca yang menyebabkan hujan ekstrem.
“Selanjutnya ini perhatian kita saat ini yaitu Indonesia yang mulai terbangkit adanya bibit siklon dan terjadinya berkembang menjadi dewasa menjadi siklon tropis. Walaupun ini adalah fenomena yang tidak lazim di daerah ekuator, tapi ternyata kita alami beberapa kali,” ucapnya.
Di sisi lain, Faisal mengaku bersyukur dengan adanya La Nina yang terjadi di Indonesia tahun ini. Pasalnya, fenomena tersebut tidak akan memberi dampak besar pada musim hujan tahun ini.
“Sehingga dalam kondisi lemah sehingga tidak memengaruhi cuaca kita secara signifikan,” tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)