Gus Ipul juga mengingatkan agar tidak muncul kesan adanya perebutan kepentingan terkait konsesi tambang tersebut.
“Jadi jangan sampai ada kesan bahwa seakan-akan ada yang berebut tambang ini. Karena ini aset strategis PBNU—milik warga, milik jam’iyah,” tegasnya.
“Dan harus dikelola secara transparan, dapat diketahui publik, jika nantinya benar-benar beroperasi,” pungkasnya.
(Awaludin)