Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ricuh Kalibata Berujung Pembakaran Lapak, Begini Sikap Gubernur Pramono

Danandaya Arya putra , Jurnalis-Minggu, 14 Desember 2025 |10:59 WIB
Ricuh Kalibata Berujung Pembakaran Lapak, Begini Sikap Gubernur Pramono
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (foto: Okezone)
A
A
A

Adapun kasus ini bermula ketika sepeda motor anggota kepolisian diduga diambil paksa oleh debt collector. Tak terima kendaraannya diambil, anggota kepolisian tersebut bersama rekannya melakukan pengeroyokan terhadap dua debt collector.

Pascapengeroyokan itu, sekelompok orang dilaporkan datang ke kawasan TMP Kalibata dan diduga melakukan kerusuhan hingga pembakaran lapak, kios, serta kendaraan milik masyarakat. Menurut Pramono, kejadian ini akhirnya menjadi beban bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Karena memang awalnya kelihatannya kecil, ada mata elang yang menagih, kemudian terjadi kekerasan dan saling balas-membalas, yang akhirnya beban itu menjadi beban Pemerintah DKI Jakarta,” ucap Pramono.

Terpisah, Polda Metro Jaya menetapkan enam orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan pengeroyokan terhadap dua orang mata elang berinisial MET dan NAT di depan kawasan TMP Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan. Keenam tersangka tersebut merupakan anggota kepolisian.

“Keenam tersangka merupakan anggota Satuan Pelayanan Markas di Mabes Polri,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat (12/12/2025).

Menurut Trunoyudo, keenam orang tersebut diduga melakukan pengeroyokan yang menyebabkan tewasnya dua orang mata elang. Adapun keenam anggota polisi yang telah ditetapkan sebagai tersangka yakni Bripda IB, Bripda JCA, Brigadir I, Bripda AMZ, Bripda B, dan Bripda RG.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement