JAKARTA - Organisasi sayap Partai Perindo, Puspadaya, mendampingi orangtua korban dugaan pencabulan menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Selasa (23/12/2025). Setidaknya, ada 24 pertanyaan yang dilayangkan polisi pada orangtua korban selama pemeriksaan.
"Hari ini kami dari Puspdaya hadir mendampingi kedua orang tua kandung dari korban. Agendanya pemeriksaan. Penyidik telah memanggil kami dan juga sudah diperiksa kurang lebih 24 pertanyaan," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Puspadaya, Amriadi Pasaribu di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Menurutnya, dalam pemeriksaan tersebut, kedua orangtua korban dugaan kasus pencabulan, yakni ayah korban inisial D dan ibu korban inisial E masih tetap sama keterangannya sebagaimana pernah diperiksa pertama kali oleh polisi dalam kasus tersebut. Keduanya menceritakan bagaimana anaknya inisial A diduga dicabuli dengan cara sodomi.
"Tambahannya adalah yaitu pemberian sumpah, tanda tangan kepada kedua orang tua korban ini. Keterangan-keterangan mereka itu bersedia disumpah di depan penyidik. Nah itu saja tambahan," tuturnya.
Dia menerangkan, kasus tersebut berawal saat terduga pelaku yang juga seorang anak laki-laki, inisial Z bersekolah di sebuah Pondok Pesantren kawasan Bogor, Jawa Barat. Di situ, terduga pelaku menjadi korban dugaan pencabulan oleh seseorang.
"Saat dia libur sekolah, dia pulang ke daerah Jakarta Barat dan di sana juga dia bertemu dengan korban itu, yaitu masih ada kekeluargaan. Ini adalah adiknya sebenarnya dari keluarganya sepupu," tuturnya.