Dikatakan Noorman, Bahri pernah kawin lari, tapi diselesaikan secara adat oleh pemangku adat setempat.
Pembakaran rumah terjadi karena sekelompok orang tidak puas atas keputusan pemangku adat Desa Gunung Perak yang menerima kembali kehadiran Bahri.
Pihak keluarga dari perempuan yang ditemani Bahri Silariang itu tidak menerima keputusan pemangku adat. Alasannya karena mengaku tidak dihadirkan pada saat rapat adat tersebut.
"Bahri dan SLH ini pulang kampung pada Sabtu, 31 Agustus 2019 lalu," kata Noorman.
Karena tak terima kehadiran Bahri, pihak keluarga perempuan itu marah hingga berujung dengan pembakaran rumah Bahri. Saat pembakaran tersebut tak ada orang dalam rumah sehingga tak ada korban jiwa. Hanya saja, kerugian material ditaksir ratusan juta dan pembakaran rumah ini juga sempat membuat warga sekitar heboh.
Baca Juga : Kawin Lari Berujung Pembakaran Rumah di Sinjai, Brimob Sampai Turun Tangan
(Erha Aprili Ramadhoni)