Invansi Ukraina, Rusia Dijatuhkan Sanksi Berat oleh Negara Barat

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Senin 28 Februari 2022 06:18 WIB
Vladimir Putin (Foto: Sputnik)
Share :

RUSIA - Negara-negara Barat menjatuhkan sanksi berat terhadap Rusia, setelah negara beruang merah itu meluncurkan invasi ke Ukraina. Sanksi tersebut dirancang untuk melumpuhkan ekonomi Rusia dan memaksa Presiden Vladimir Putin untuk menghentikan aksi militer.

Sanksi apa saja yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat?

Uni Eropa memberlakukan tiga sanksi baru yang mencakup pelarangan pesawat-pesawat Rusia di wilayah udara Uni Eropa, pelarangan mesin media Kremlin, serta pelebaran sanksi ke Belarus.

Untuk sanksi pertama, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan pelarangan pesawat Rusia akan berdampak pada pesawat milik pemerintah Rusia, terdaftar di Rusia, dan milik para oligarki Rusia.

Baca juga: Putin Perintahkan Pasukan Nuklir Strategis Siaga

"Pesawat-pesawat ini tidak boleh lagi mendarat, lepas landas, atau melintas di teritorium Uni Eropa," tegasnya.

Untuk sanksi kedua, von der Leyen menyatakan media Russia Today dan Sputnik tidak lagi bisa "menyebarkan kebohongan untuk membenarkan perangnya Putin".

Baca juga: Vladimir Putin dan Cara Berjalannya, Gunslinger's Gait

Menurutnya, Uni Eropa tengah mengembangkan alat untuk melarang disinformasi berbahaya dan beracun di Eropa.

Adapun sanksi ketiga, menurutnya, sengaja diterapkan ke Belarus karena "rezim [Presiden] Lukashenko turut terlibat dalam serangan keji terhadap Ukraina".

Sanksi-sanksi tersebut akan menargetkan "sektor-sektor terpenting" serta beragam produk ekspor Belarus. AS, Inggris, Uni Eropa, dan Kanada telah memutus akses Rusia dari layanan pesan keuangan Swift.

Swift memungkinkan transaksi cepat dan digunakan oleh 11.000 lembaga keuangan di 200 negara.

Akibatnya, pembayaran yang diperoleh Rusia untuk ekspor minyak dan gas akan tertunda.

Ketika Swift memblokir Iran pada 2012, di bawah tekanan dari AS, Iran kehilangan hampir setengah pendapatan ekspor minyaknya dan 30% dari perdagangan luar negeri.

Namun, seorang senator Rusia sudah memperingatkan bahwa jika negaranya diblokir dari layanan Swift, Eropa mungkin tidak akan lagi mendapat kiriman minyak dan gas. Lalu Rusia dapat fokus pada pelanggan lain dan dibayar melalui sistem lain - misalnya, Sistem Pembayaran Antar Bank Lintas Batas China.

Negara-negara Barat juga telah menjatuhkan serangkaian sanksi pribadi terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.

Baca juga: Sebut Vladimir Putin Bakal Mati Menderita, Unggahan Oleksandr Zichenko Dihapus Instagram

Aset-aset kedua pria itu di AS, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada akan dibekukan. AS menambah sanksi berikutnya, larangan perjalanan bagi Putin dan Lavrov.

Sanksi semacam itu jarang diterapkan kepada pemimpin sebuah negara. Uni Eropa hanya pernah menjatuhkan sanksi serupa kepada presiden Suriah dan Belarus.

Baca juga: Video Suara Sirine Perang Rusia Ukraina Mengguncang Langit Kota Kiev

Adapun AS menjatuhkan sanksi serupa kepada Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, dan Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Belum jelas seberapa banyak aset-aset Putin dan Lavrov di AS, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada, serta bagaimana dampak sanksi-sanksi itu pada tataran praktis.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kepada parlemen di Majelis Rendah bahwa dia memberlakukan serangkaian tindakan, antara lain:

Semua bank besar Rusia akan dibekukan asetnya dan mereka akan dikeluarkan dari sistem keuangan Inggris. Ini termasuk pembekuan penuh dan segera terhadap bank VTB

Undang-undang untuk menghentikan perusahaan-perusahaan besar Rusia dan termasuk perusahaan negara yang mengumpulkan dana atau meminjam uang di pasar Inggris

Pembekuan aset terhadap 100 individu atau entitas baru. Kemudian Maskapai Aeroflot Rusia akan dilarang di Inggris

Penangguhan lisensi ekspor dual use items, yaitu barang, perangkat lunak, dan teknologi yang dapat digunakan untuk tujuan militer

Menghentikan ekspor barang-barang berteknologi tinggi dan peralatan kilang minyak

Membatasi deposit yang bisa dilakukan orang Rusia ke rekening bank Inggris

Baca juga: Putin Umumkan Operasi Khusus Militer Rusia di Ukraina Timur

Boris Johnson mengatakan "oligarki di London tidak akan punya tempat untuk bersembunyi". Kata dia, ada potensi untuk memutus akses Rusia dari layanan pesan keuangan Swift (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) dan "tidak ada tawar-menawar".

Sanksi keuangan serupa akan diperluas ke Belarus karena perannya dalam serangan di Ukraina, kata Borris.

Baca juga: Pidato Satu Jam, Putin Beberkan Alasan Rusia Akui Kemerdekaan Donbass

Uni Eropa mengatakan sedang mempersiapkan "sanksi besar-besaran" untuk memblokir akses Rusia ke teknologi dan pasar keuangan.

AS, Inggris, Uni Eropa, dan negara-negara lainnya telah memberlakukan sanksi terbatas setelah Rusia mengakui kemerdekaan dua republik yang memisahkan diri di Ukraina timur.

Sanksi-sanksi tersebut menargetkan bank dan individu Rusia, dan mengambil langkah-langkah untuk mengeluarkan Rusia dari pasar keuangan.

Kanselir Jerman Olaf Scholz menunda izin pembukaan pipa gas Nord Stream 2 dari Rusia ke Jerman.

(Fakhrizal Fakhri )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya