Kisah Mahasiswa India Bertahan Hidup di Ukraina dari Gempuran Rusia

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Senin 07 Maret 2022 20:07 WIB
Mahasiswa India di Ukraina (foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Pasukan Rusia menggempur kota di Ukraina sejak Sabtu 3 Maret 2022, hingga menghancurkan pohon, memecahkan kaca jendela, bahkan menghantam sekolah dan rumah.

Mahasiswa India di Ukraina, Soumya Thomas (22) mengatakan, dirinya kaget saat suara ledakan memekakkan telinga disaat tidur.

"Sebuah ledakan menyentak kami dari tempat tidur. Seluruh bangunan bergetar," kata Soumya, mengingat saat-saat ia melarikan diri dari asrama kampusnya di Kharkiv beberapa hari yang lalu.

 BACA JUGA:Ukraina Siapkan Rencana Jika Presiden Zelensky Terbunuh Akibat Invasi Rusia

Kata dia, gempuran Rusia telah membuat temannya yang bernama Naveen S Gyangoudar meninggal dunia, pada hari Selasa lalu ketika ia meninggalkan bunker tempatnya berlindung di Kharkiv untuk membeli makanan.

 

"Apa pun yang mereka bisa dan berlari ke toko kelontong, dan kemudian bunker terdekat. Mereka semua, termasuk Naveen, adalah mahasiswa Universitas Kedokteran Nasional Kharkiv. (Bunker) itu suram, gelap, dan sangat dingin - tidak ada air minum, jadi kami harus minum air dari pipa. Di luar, ledakan terdengar dari waktu ke waktu. Dan ketika makanan habis, kami harus bertahan hanya dengan makan satu kali sehari," tuturnya.

 BACA JUGA:Ukraina Gugat Rusia di Pengadilan Dunia, Bantah Klaim Genosida

Soumya berkata mereka berlindung di bunker dengan harapan pemerintah India akan segera bertindak dan menyelamatkannya.

"Tapi kemudian teman saya tewas. Dan saya berpikir: tidak ada yang datang untuk menyelamatkan kami," bebernya.

Ia berbicara kepada BBC pada Selasa malam (01/03), saat kelompok itu - sekitar 20 orang - menunggu kereta ke Lviv, sebuah kota di sudut barat Ukraina, dekat perbatasan Polandia, tempat mereka berharap dapat menemukan bantuan untuk pulang.

"Sudah enam hari sejak kami tidur atau makan cukup. Ada suara ledakan memekakkan telinga kami. Teman saya sesak nafas dan bahkan belum ada apotek yang buka untuk memberinya obat," katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya