Dalam penyelidikan terakhir ini, BBC menganalisis laporan operasi terbaru yang merinci penyerbuan malam hari yang dilakukan SAS. Kami menemukan pola serupa dengan pria Afghanistan yang ditembak mati karena mereka menarik AK-47 atau granat tangan dari balik tirai atau perabotan setelah ditahan.
- Pada 29 November 2010, pasukan membunuh seorang pria yang ditahan dan dibawa ke gedung, di mana dia "berupaya melawan pasukan dengan granat."
- Pada 15 Januari 2011, pasukan membunuh seorang pria yang ditahan dan di bawa ke satu gedung, di mana ia "mengambil granat tangan dari bawah kasur dan berupaya melemparnya."
- Pada 7 Februari, pasukan menewaskan seorang tahanan yang mereka ketakan mencoba melawan patroli dengan senjata". Alasan yang sama juga diberikan terkait penembakan tahanan pada tanggal 9 Februari dan 13 Februari.
- Pada 16 Februari, pasukan menewaskan dua tahanan setelah salah seorang menarik granat "dari balik gorden" dan yang lainnya "mengambil AK-47 dari bawah meja."
- Pada 1 April, pasukan menewaskan dua tahanan yang dibawa kembali ke dalam satu gedung setelah "mengambil AK-47" dan yang lainnya mencoba "melempar granat."
Jumlah total kematian selama pasukan khusus beroperasi selama enam bulan berjumlah tiga kali lipat. Tidak ada yang luka-luka dari pasukan SAS itu yang dilaporkan selama penyerbuan, dan laporannya diteliti BBC.
Seorang perwira tinggi yang bekerja di markas pasukan khusus Inggris mengatakan kepada BBC "ada keprihatinan mendalam" terkait laporan pasukan itu.
"Terlalu banyak orang yang dibunuh dalam penyerbuan malam dan penjelasannya tidak masuk akal," katanya.
"Begitu ada yang ditahan, mereka seharusnya tidak berakhir meninggal. Karena itu terjadi berulang kali, kejadian itu menimbulkan keprihatinan di markas besar. Saat itu, jelas, ada pihak yang merasa ada yang salah."