Penyelidikan Ungkap Dugaan Pembunuhan Puluhan Tahanan Afghanistan oleh Pasukan Khusus Inggris

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 14 Juli 2022 00:05 WIB
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
Share :

Sejumlah sumber yang terlibat dalam memilih sasaran operasi SAS mengatakan kepada BBC bahwa ada masalah serius dengan intelijen di balik proses seleksi sasaran dan itu berarti warga sipil bisa masuk sebagai sasaran.

Menurut seorang perwakilan Inggris yang hadir dalam merancang sasaran serangan di Helmand pada 2011, "orang-orang intelijen datang dengan daftar orang yang menurut mereka Taliban. Diskusinya singkat. Kemudian daftar itu diajukan ke pasukan khusus dengan perintah "bunuh atau tangkap."

Menurut sumber itu, susunan target terburu-buru dan bahwa tidak bisa diartikan "ayo bunuh mereka semua, namun ada tekanan untuk itu bahwa harus ada keputusan cepat terkait orang-orang itu".

Selama penyerbuan, pasukan SAS menggunakan taktik dengan memanggil keluar semua orang di gedung, menggeledah dan menahan mereka dengan tangan diikat, dan membawa satu orang ke dalam gedung untuk membantu penggeledahan.

Tetapi seorang pejabat tinggi sangat khawatir karena berulangnya keterangan pasukan yang menggambarkan tahanan dibawa masuk ke gedung dan mereka mengambil senjata yang disembunyikan - taktik musuh yang tidak dilaporkan oleh pasukan militer Inggris lain yang beroperasi di Afghanistan.

Selain itu juga ada kekhawatiran bahwa dalam banyak penyerbuan ini, lebih banyak orang yang tewas dibandingkan jumlah senjata yang dilaporkan ditemukan di tempat kejadian. Ini menunjukkan SAS menembak orang yang tak bersenjata dan bahwa pasukan SAS mungkin memalsukan bukti dengan menjatuhkan senjata di lokasi tempat orang-orang ini dibunuh.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya