Pada 2011 Sinwar dibebaskan dari penjara, sebagai bagian dari kesepakatan pembebasan 1.027 tahanan Arab Palestina dan Israel. Imbalan pembebasan yakni satu sandera Tentara IDF, Gilad Shalit.
Melansir berbagai sumber, Sinwar ditetapkan sebagai teroris oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) pada September 2015. Bertepatan dengan itu, Hamas dan Brigade Izzadin Al-Qassam juga ditetapkan sebagai organisasi teroris.
Pada 2017, ia terpilih sebagai pemimpin Hamas, dan mengaku telah melakukan perlawanan "damai dan populer" dan meninggalkan posisinya sebagai pemimpin Hamas.
Pada 2021, ia kembali terpilih menjadi pemimpin Hamas, dan menjadi sasaran pembunuhan Israel.
(Susi Susanti)