Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Terancam Punah, Paus Masih Saja Diburu Besar-besaran

Terancam Punah, Paus Masih Saja Diburu Besar-besaran
Paus masih saja diburu besar-besaran (Ilustrasi: BBC)
A
A
A

Perburuan paus adalah tradisi lama di islandia dan membawa pemasukan buat komunitas kecil, kata Desportes. "Organisasi kami berpendapat bahwa Anda bisa menggunakan sumber daya kelautan, selama Anda melakukannya dengan cara yang bertanggungjawab dan berkelanjutan."

Sebuah penelitian pada 2008 mempertanyakan apakah praktik perburuan di Islandia aman buat lingkungan. Tim peneliti melaporkan bahwa ada "penurunan yang signifikan" pada jumlah paus Minke dekat pantai Islandia sejak survey terakhir mereka.

Namun, sulit untuk menghitung perkiraan populasi paus yang akurat. "Makhluk-makhluk ini menghabiskan 80 persen waktu mereka di laut, sehingga ilmu untuk mendapat angka yang akurat cukup menyita waktu dan mahal," kata Wilson.

Meski begitu, Islandia, dan beberapa negara lain yang masih melakukan perburuan paus, yakin praktik tersebut bisa aman terhadap lingkungan, setidaknya untuk populasi paus tertentu.

"Maka, satu-satu alasan tak membolehkannya adalah atas alasan kesejahteraan, emosional, atau kebudayaan," kata Wilson. Termasuk keengganan untuk melihat paus menderita, tak jelas apakah mungkin untuk membunuh hewan sebesar itu di lautan secara manusiawi, atau rasa jijik terhadap aksi pembunuhan hewan yang cerdas.

"Dalam budaya mereka, persoalan-persoalan ini tidak ada. Sejauh yang mereka pikirkan, tak ada alasan yang menghalangi mereka berburu paus."

Pemerintah Jepang punya pandangan yang sama, pro terhadap perburuan paus, dengan alasan mereka ingin melanjutkan penelitian ilmiah, dan itu dibolehkan oleh IWC.

Pekan lalu, sebuah kapal Jepang berangkat menuju Antartika untuk berburu 333 paus Minke, dan mencari tahu berapa banyak paus yang hidup di sekitar Antartika.

Meski begitu, program perburuan paus ilmiah Jepang banyak mendapat kecaman karena hampir tak pernah menghasilkan laporan penelitian. Sebagian besar paus berakhir jadi santapan di restoran.

Terlebih lagi, laporan yang terbit pada 2013 menyimpulkan bahwa industri daging paus bahkan tak menguntungkan, dan harus disubsidi oleh pemerintah Jepang.

(Retno Wulandari)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement