Di Balik Skandal Berbuah Pemakzulan Presiden Korsel Park Geun-hye
Apa Komentar Keduanya?
Ketika pertama kali diselidiki pada Oktober, Choi, mengakui sudah melakukan 'kejahatan yang tak bisa dimaafkan' walau penasehat hukumnya menegaskan pernyataan itu bukan sebagai pengkuan bersalah secara hukum.
Adapun Presiden Park mengakui memang pernah meminta saran dari Choi, yang antara lain membantu untuk memeriksa pidato-pidatonya. Namun hal itu berhenti begitu dia memiliki satu tim penasehat presiden.
Hasil pemungutan suara di parlemen Korea: 234 mendukung pemakzulan dan 56 lain menolak. (Foto: Getty/Chung Sung-Jun/BBC Indonesia)
Bagaimanapun para saksi mata mengatakan Choi tetap mendapat pengarahan dan dokumen-dokumen resmi walau tim penasehat presiden sudah terbentuk. Sejumlah dokumen juga ditemukan di dalam komputer buku yang ada di kantor Choi.
Nada dari pernyataan Presiden Park juga berubah seiring dengan berjalannya waktu. Dia mengawali dengan permintaan maaf yang tidak terlalu jelas, "Terlepas dari alasan apa pun, saya meminta maaf atas skandal yang menyebabkan keprihatinan nasional dan saya dengan rendah hati meminta maaf kepada rakyat."
Belakangan dia meminta maaf dengan 'naif'. "Pemikiran yang sedih membuat saya sulit tidur pada malam hari. Saya menyadari bahwa apa pun yang saya lakukan, akan sulit untuk menyembuhkan hati rakyat, dan saya merasa malu."
Dia juga menyatakan siap ditanyai penyelidik, yang sejauh ini belum berencana untuk bertemu dengannya. Juru bicaranya mengatakan, tuduhan jaksa bahwa dia berkolusi dengan Choi 'amat disayangkan'.
Belakangan Presiden Park bahkan menyatakan bersedia mengundurkan diri jika memang parlemen sudah menyiapkan prosesnya dengan lancar.
