Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

FEATURE: Luka Gunung Slamet dan Darah Demonstran PLTP di Banyumas

 FEATURE: Luka Gunung Slamet dan Darah Demonstran PLTP di Banyumas
Foto: Sucipto/Okezone
A
A
A

Sesampai di Polres Banyumas, Catur, Cen, dan Cipto diinterogasi di tempat terpisah. Cipto dan Cen sempat izin ke kamar mandi untuk buang air kecil.

"Pintu enggak boleh ditutup dan dijaga polisi. Mereka bawa senjata," kata Cipto.

"Senjatanya warna hitam panjang. Itu yang buat kita takut. Kita bukan teroris, kok ada yang jaga pakai senjata," sambung Cen.

Di ruang interogasi, Catur menggigil kedinginan karena bajunya sobek. Ia minta baju kepada polisi. Namun, permintaannya tidak dikabulkan. Catur diinterogasi cukup lama.

"Siapa yang mendanai gerakan ini? Parpol mana?" kata polisi yang menginterogasinya.

"Saya jawab sesuai kenyataan: dana hasil swadaya, jualan kaos dan kegiatan aliansi," jawab Catur.

Ia juga sempat ditanya apakah ia seorang sosialis. Catur diam dan bingung. Ia tidak mengerti maksud pertanyaan itu. Karena ia terlihat bingung, pertanyaan dilanjutkan ke pertanyaan lain.

 

Catur keluar ruang interogasi dan terkejut mendapati yang ia lihat. Di luar ruangan, 23 orang demonstran duduk bershaf di lantai tanpa mengenakan baju. Wajah mereka muram dengan tubuh banyak luka. "Ada yang terluka di kepala, siku, dan kaki. Dilihat dari mukanya, terlihat kalau kawan-kawan seperti trauma," kata Catur liris.

Di dalam barisan itu, ada korban salah tangkap, Anjar Setiarma (20). Ia mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Purwokerto. Ia tertangkap saat sedang menikmati malam di selatan alun-alun Purwokerto.

Sekitar pukul 03.00 WIB, pihak kepolisian memberi nasi bungkus kepada mereka. Sebagai bentuk protes, mereka kompak tidak memakannya. Mereka lebih memilih menunggu makanan dari demonstran yang tidak ditangkap polisi.

Anjar juga tidak memakan pemberian polisi. "Perut saya sakit. Tidak nafsu makan," katanya ketika ditemui Okezone di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto beberapa waktu lalu.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement