Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

FEATURE: Luka Gunung Slamet dan Darah Demonstran PLTP di Banyumas

 FEATURE: Luka Gunung Slamet dan Darah Demonstran PLTP di Banyumas
Foto: Sucipto/Okezone
A
A
A

Aliansi Selamatkan Slamet merilis data korban pada Kamis 12 Oktober malam. Sebanyak 55 massa aksi alami penganiayaan. Ada anggota pers mahasiswa di dalamnya. Banyak juga yang kehilangan barang berharga dan uang. Biko Nabih Fikri Zufar salah satunya. Ia termasuk orang yang dianiaya dan dibawa ke Polres Banyumas. "Uang saya Rp 70 ribu hilang. Padahal di dompet," katanya.

Ketika ditangkap dan dimasukkan ke mobil Dalmas, demonstran memang dipisahkan dari barang bawaannya.

Seorang wartawan Metro TV, Darbe Tyas juga menjadi korban kekerasan aparat. Ia dihalang-halangi merekam kejadian. Darbe juga mendapat kekerasan fisik serta makian. Kasus Darbe saat ini sedang ditangani kepolisian. "Saya sudah memberi laporan. Saya serahkan prosesnya ke polisi," kata Darbe ketika ditemui di gedung Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyumas.

Selang dua hari pasca kejadian, 4 tersangka ditetapkan sebagai orang yang melakukan tindak kekerasan terhadap Darbe. Berbeda dengan kasus yang menimpa Darbe, aparat pelaku kekerasan kepada massa aksi belum ditetapkan. "Kita sedang buat laporannya. Kita didampingi LBH Jogjakarta dan LBH Sikap Purwokerto," kata Adhi Bangkit, tim advokasi Aliansi Selamatkan Slamet.

Kekerasan yang menimpa Cen, Cipto, Catur dan puluhan massa aksi lain, bukan membuat mereka gentar. Mereka satu suara bahwa sesuatu yang sedang mereka perjuangkan akan tetap mereka suarakan.

"Kami jujur malah tambah semangat. Aksi ini untuk kita bertahan hidup," kata Catur.

"Teman-teman kita solid. Isu ini harus dilanjutkan," kata Cen yang ketika diwawancara luka di lututnya belum kering.

Cen ingat betul kekompakan teman-temannya di tengah tekanan dan kekerasan yang mereka alami. Sebelum ia dan 22 orang yang ditangkap dipulangkan dari kantor Polisi pada Selasa 10 Oktober 2017 siang, mereka berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya.

"Kita tutup dengan yel-yel 'Selamatkan Slamet' dan seruan untuk melanjutkan perjuangan," kata Cen.

(Risna Nur Rahayu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement