JAKARTA – Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi, mengenalkan konsep arsitektur kawasan Indo-Pasifik kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson. Konsep arsitektur kawasan Indo-Pasifik diharapkan dapat menjadi adil, terbuka, dan transparan bagi terciptanya kawasan damai, stabil, dan sejahtera.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir menerangkan, konsep arsitektur kawasan Indo-Pasifik tidak bisa dilepaskan dari keberhasilan Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN). Sebab, selama 50 tahun berdiri ASEAN mampu menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan.
“Arsitektur kawasan ASEAN sudah berjalan dengan baik dan mature. Di sisi lain, banyak potensi di Samudera Hindia yang belum digarap. Dari situ kita mencoba mencegah krisis di kawasan Samudera Hindia dan Asia Tenggara. Maka itu adalah awal mula terciptanya IORA,” urai Arrmanatha kepada awak media di Anomali Coffee, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2018).
Ia menambahkan, Samudera Hindia sangat penting sebab sepertiga dari kapal kargo dunia melewati perairan tersebut. Apalagi, sekira 100 ribu kapal tanker melewati Samudera Hindia setiap tahun. Maka, tidak stabilnya kawasan Samudera Hindia dan ASEAN akan berdampak pada dunia, terutama Pasifik.