“Kita harus mencari irisan-irisan mana yang bisa jadi program kerjasama berdua (bilateral). Tiga roda itu (politik, ekonomi, dan teknik) harus jalan bersama,” tukas Cecep.
Arrmanatha menambahkan, tantangan dari konsep Indo-Pasifik tersebut adalah dengan meyakinkan negara-negara di Samudera Hindia untuk terlibat. Jika tidak, maka dikhawatirkan tercipta power projection atau penggunaan elemen negara dalam hubungan internasional.
“Apabila itu terjadi, ambil contoh negara-negara ASEAN menutup jalur lautnya, maka kapal-kapal kargo tidak bisa lewat. Akibatnya, perekonomian negara-negara Pasifik (Korea Selatan, Jepang, dan China) terganggu karena ASEAN ini kan pertemuan antara Samudera Hindia dengan Pasifik,” tutup Tata.
(Wikanto Arungbudoyo)