Menurut protokol militer, semua tembakan langsung diarahkan pada protes membutuhkan persetujuan dari pimpinan paling senior di lapangan, biasanya atas instruksi dari komandan brigade atau komandan batalion.
Ayman Odeh, seorang anggota parlemen senior dari minoritas Arab Israel, mengatakan itu adalah "rekaman yang menakutkan jiwa, bergembira atas pengambilan nyawa dan apa yang tampaknya menjadi eksekusi seseorang yang tidak membahayakan siapa pun". Odeh meminta pelaku penembakan untuk diseret ke pengadilan.
Militer Israel telah menempatkan para penembak jitu untuk memaksakan zona larangan di dekat pagar perbatasan dan menghentikan upaya warga Palestina untuk menerobos perbatasan selama protes yang disebut "Kepulangan Besar ".
BACA JUGA: Jurnalis Palestina Ditembak dan Terbunuh dalam Demonstrasi Gaza
Demonstrasi digelar beberapa ratus meter dari pagar, tetapi sekelompok besar demonstran telah terpantau mendekati pagar membakar ban dan melemparkan batu. Israel mengancam akan mengambil tindakan yang lebih keras setelah sedikitnya 29 demonstran Palestina terbunuh dalam dua pekan demonstrasi.
(Rahman Asmardika)