JAKARTA - Fenomena tsunami di Selat Sunda bisa dikatakan baru terjadi di Indonesia. Di mana bencana datang karena adanya aktivitas longsoran Gunung Anak Krakatau sehingga menimbulkan tsunami ke arah Banten dan Lampung Selatan.
Pada saat kejadian, Badan Metereologi Klimatalogi dan Geofisika (BMKG) tak mengeluarkan peringatan dini tsunami. BMKG beralasan pemicunya bukan gempa tektonik. Lalu apa bagaimana kata ahli mengenai tsunami di Selat Sunda tersebut?
(Baca Juga: Tsunami Selat Sunda: Dalam Ketakutan, Warga Mulai Membongkar-bongkar Puing Mencari Korban)
Merespon fenomena itu Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Sukmandaru Prihatmoko, mengatakan bila Selat Sunda memiliki potensi bencana akibat aktivitas vulkanologi dari Gunung Anak Krakatau.