“Mayoritas rakyat Taiwan sangat menentang konsep satu negara, dua sistem. Itu adalah konsensus Taiwan,” kata Tsai sebagaimana dilaporkan dari Taipei Times yang dilansir Sputnik, Kamis (3/1/2019).
Masalah konsensus memang telah banyak menyebabkan gesekan dalam urusan China dan Taiwan. Pemerintahan Tsai telah menolak untuk meratifikasi kesepakatan yang disebut dengan “Konsensus 1992”, sebuah perjanjian antara China dan Partai Nasionalis China (KMT) Taiwan yang menyatakan bahwa memang hanya ada "satu China" yang membentang di Selat Taiwan, meski kedua belah pihak mungkin memiliki gagasan sendiri tentang bagaimana negara itu seharusnya diatur.
BACA JUGA: Militer Taiwan Akan Gelar Simulasi Guna Menangkal Invasi China
Tsai juga mengecam Xi karena mengundang partai-partai politik dan kelompok-kelompok lain serta individu-individu di Taiwan untuk membahas masalah-masalah lintas selat, dengan mengatakan bahwa perundingan antara China dan Taiwan harus dilakukan pemerintah ke pemerintah, seperti antara dua negara yang setara.
“China harus mengakui keberadaan Republik China (nama resmi Taiwan) dan bernegosiasi dengan pemerintahnya, serta menghormati demokrasi yang telah diciptakan rakyatnya,” tuturnya.
(Rahman Asmardika)