“Yang paling dalam itu di pulau Siberut, panjang dan dalam dan dia langsung ke Padang jadi seputaran Siberut dan Padang akan kena tsunami lokal, yang kena itu kita saja dan Nasional tidak akan mengurus soal ini hanya kita saja,” terangnya.
Jarak palung laut pulau Siberut kedarat hanya 5 km kalau itu longsor hanya 3 menit tsunami mencapai bibir pantai itu paling lama. Itu persis kayak di Palu itu terjadi untuk pesisir Timur Mentawai Tsunami bisa terjadi 5 sampai 7 meter karena sangat dekat dengan lokasinya, meski early warning system ada disana karena dekat sekali ke sumbernya itu tidak akan terkejar memberikan informasi, info gempa dari BMKG saja 5 menit paling cepat namun kadang ada 7 menit sampai 10 menit sampai pada masyarakat.
Jadi kata Ade, selama ini jarang terjadi gempa di Palung Siberut itu mungkin 10 sampai 20 tahun gempa itu tidak terjadi, namun sekarang gempa sudah mulai terjadi itu tandanya makin aktif serta daerah tersebut seismicgap.
“Daerah itu jarang terjadi gempa bertanda itu menyimpan energi, daerah itu istilahnya kepala naga. Sekarang sudah mulai gempa-gempa mulai dari yang kecil 2 SR sampai 3 SR kemudian turun lagi, lalu gempa lagi naik lagi mencapai 4 SR lalu turun lagi kemudian gempa kecil dan naik mencapai 5 SR, terakhir gempa itu mencapai 5,7 SR lalu turun lagi kemudian nanti akan gempa skala kecil lalu bisa naik mencapai 6, prediksi parah ahli daerah itu yang terjadi 8,9 SR. Pulau Siberut itu kepala naga dan biang keroknya,” terang Ade.
Gempa yang terjadi di depan pulau Siberut itu akibat longsoran palung laut, kalau longsor skala besar itu akan terjadi gelombang besar, di Selat Sunda itu terjadi akibat longsoran bukan karena gempa, dan itu ada di Pulau siberut.