Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ahli Geologi Peringatkan Palung Timur Pulau Siberut Berbahaya

Rus Akbar , Jurnalis-Jum'at, 11 Januari 2019 |14:32 WIB
 Ahli Geologi Peringatkan Palung Timur Pulau Siberut Berbahaya
Foto Istimewa
A
A
A

Kemudian selain Palung laut Siberut ada juga dibadan Pulau Siberut ada dua sesar sungkup, seperti tanah berlipat satu menghujam ke dalam satu lagi keatas jadi kalau terjadi bisa satu turun dan satu naik dan bisa terjadi tanah likuifaksi (tanah terbalik) itu sangat berpotensi terjadi di Siberut dan Sipora karena dasar tanah lumpur tidak ada bebatuan.

Patahan tersebut memanjang dari teluk Siberut Barat Daya (Peipei) lurus mengikuti lembah keatas sampai bagian Simalegi Siberut Barat. Kemudian dari Teluk Maileppet (Siberut Selatan) akan melintas Saliguma, lurus keatas menuju Sotboyak dan ujungnya sampai di Betaet (Siberut Barat).

“Jika terjadi gempa di laut atau didarat maka itu akan mempengaruhi kedua sesar yang ada didarat, begitu juga patahan yang ada di bagian barat karena disana ada juga lempeng (cincin api)," sambungnya.

Kata dia, untuk mengatasi supaya mengurangi korban jiwa pemerintah harus memasang alert atau alarm untuk lokal. Alarm tersebut berfungsi untuk mengukur gempa lokal. Alat itu diseting kalau 6 SR gempanya maka secara otomatis dia berbunyi tanpa tekan tombol tanpa ada pengawasnya. Yang dilakukan itu hanya merawatnya dan jangan di rusak.

“Itu peralatan teknologi yang murah tersedia sekarang, gempa yang terjadi sekarang itu yang sering-sering itu di longsoran di palung laut Siberut. Kemudian dilanjutkan sosialiasi kepada masyarakat, jadi dia seperti mata uang tidak bisa dipisahkan,” terang Ade.

Alarm itu bisa dipasang di 10 kecamatan yang ada di Mentawai terutama yang padat penduduk sebagai bunyi peringatan gempa dan tsunami. Jadi tidak lagi menunggu dari pusat soal peringatan dini terjadi tsunami. Kalau masih juga ragu pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai melakukan seminar dengan pakar atau diskusi soal gempa ini dengan pakarnya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement