Setelah penyelidikan dua tahun, Amnesty mengumpulkan nama lebih dari 1.000 korban dan memverifikasi 641 kematian di Raqqa.
Amnesty bekerja bersama kelompok penyelidik Airwars selama dua bulan di Raqqa, mewawancarai penyintas dan mendatangi lokasi serangan.
Baca: Pangeran Saudi: Penarikan Mundur Pasukan AS dari Suriah Akan "Perkuat Iran"
Baca: Trump: Penarikan Mundur Pasukan AS dari Suriah Dilakukan Secara Tepat
Peneliti menggunakan sumber terbuka dan data satelit untuk mencari-tahu kapan masing-masing dari lebih 11 ribu bangunan hancur di Raqqa dihantam. Mereka membuat rekonstruksi virtual 3D dari kota yang hancur itu.
Donatella Rovera dari Amnesty International mengatakan, "Ribuan sukarelawan di seluruh dunia secara online mempelajari lebih dari 2 juta bingkai gambar satelit.
Pada saat sama, ada rekan laboratorium bukti yang bermitra dengan beberapa universitas, dan kami meminta mahasiswa mempelajari setiap informasi yang keluar dari Raqqa, setiap video, setiap unggahan di Facebook tentang lokasi orang, dan ucapan belasungkawa atas kerabat yang meninggal."