Setelah putrinya tertidur, Astri keluar rumah melihat situasi depan rumahnya. Sesampainya di jalan raya, dia kaget ada ribuan orang memenuhi area sekitar stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dekat rumahnya. Banyak yang membawa balok kayu dan benda lainnya.
Lantas dia kembali masuk rumah. Karena penasaran, Astri melihat keramaian depan rumahnya dari jendela. Tiba-tiba sekelompok orang yang jumlahnya mencapai puluhan menganiaya seorang laki-laki di teras rumahnya.
Astri ingin menolong lelaki itu, tetapi dia tak berdaya karena takut. Kemudian datang lima orang, salah satunya Feri warga sekitar, meminta massa berhenti.
“Aja main pukul ngana kuwi. Ditonton sik kuwi sapa! (Jangan main pukul begitu. Dilihat dulu itu siapa!),” ucap Feri, penjual makanan hik, sebagaimana dituturkan ulang oleh Astri.
(Baca juga: Kasatreskrim Polres Wonogiri Dikeroyok saat Amankan Tawuran Warga)