The National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) memperkirakan zona mati di Teluk Meksiko akan mencapai hampir 20.300 kilometer persegi atau mendekati rekor yang ditetapkan pada 2017.
Para ilmuwan mengatakan limpasan polusi nutrisi dari pertanian merupakan masalah utama. Banjir hebat di Midwest menimbulkan dampak ke selatan hingga Sungai Mississippi dan ke Teluk Meksiko.
Baca juga: Meksiko Lelang Rumah, Apartemen Mewah, dan Peternakan Milik Bandar Narkoba
Steve DiMarco dari A&M University Oceanographer, di Texas, mengatakan, "Air itu keluar dan menstimulasi tumbuhnya ganggang. Sinar matahari masuk. Ganggang akan mendapat sinar matahari itu dan mulai tumbuh, menghasilkan biomassa yang sangat banyak. Ganggang akan melakukan apa yang sedianya dilakukannya. Ganggang akan hidup dan mati, dan kemudian tenggelam hingga dasar."
Bakteri yang memakan ganggang yang mati itu menghirup oksigen dan mengembuskan karbon dioksida. Begitu oksigen dalam air garam habis, lapisan air tawar di atasnya tidak memungkinkan oksigan dari atmosfir menembus air garam.
Hal ini menimbulkan zona mati yang memberikan dampak tidak hanya pada tingkat oksigen di dalam air garam, tetapi juga kehidupan laut di kawasan itu, termasuk udang.
Baca juga: Terancam Sanksi AS, Meksiko Tahan 791 Imigran, Termasuk 368 Anak-Anak
"Jika bisa pindah, mereka akan pindah ke daerah lain, dan mungkin tidak terlalu suka di daerah baru itu," tambahnya.
Saat ini Steve dan Tran hanya dapat menanti seberapa buruk zona mati yang akan terbentuk ini. Tapi, Tran yakin Tuhan akan menolong mereka.
"Dia (Tuhan, red) selalu menolong kita di saat-saat sulit," tandas Tran.
(Hantoro)