HONG KONG – Massa pro-demokrasi Hong Kong yang anti pemerintah China pada Jumat (23/8) malam saling bergandegan tangan membentuk rantai manusia sepanjang 48 kilometer.
Demonstran yang terdiri dari orang tua dan anak saling bergandeng tangan di berbagai wilayah Hong Kong.
Baca juga: Kepolisian Hong Kong: Kami Tak Perlu Bantuan Beijing
Baca juga: China Tidak Akan Duduk Manis jika Situasi Hong Kong Memburuk
Langkah mereka terinspirasi peristwa "Jalan Baltik" atau "Rantai Baltik" pada 23 Agustus 1989, ketika itu diperkirakan 2 juta orang bergabung di tiga negara Baltik dalam sebuah protes terhadap pemerintahan Uni Soviet.
"Di tempat itu, pada waktu itu, orang-orang mencoba menggunakan bentuk ekspresi ini untuk mengekspresikan keinginan mereka untuk bebas dari negara Soviet," kata seorang pemrotes bernama Kay, yang menolak untuk memberikan nama keluarganya karena takut dia mungkin akan dihukum di tempat kerja untuk bergabung dengan protes mengutip The Guardian, Sabtu (24/8/2019).
"Orang-orang Hong Kong berusaha untuk mengekspresikan diri mereka dan mengekspresikan kerinduan mereka untuk kebebasan dan hak asasi manusia," katanya.