
Sudarno mengatakan, kejadian ledakan di desa yang dihuni sekira 359 Kepala Keluarga (KK) itu, diduga adanya ketidakpuasan dalam pemilihan kepala desa, pada November lalu.
Namun, kata Sudarno, saat ini masih dalam penyelidikan. Selain itu, aparat kepolisian masih meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian.
''Dugaan sementara ada hubungan dengan pemilihan kepala desa,'' jelas Sudarno.
(Khafid Mardiyansyah)