"Saya sudah kirim tim untuk peninjauan. Laporan yang saya dapatkan yakni berupa terowongan, paling panjang yang sudah kita ketahui sekira 70 meteran. Salah satu ujungnya ada di alur Sungai Pusur. Ujungnya lain ada di beberapa cabang. Diduga terkait dengan Pabrik Gula Tjokro Toeloeng," ujar Sugeng.
Sugeng menjelaskan, keberadaan terowongan tersebut merupakan bagian mata rantai cagar budaya masa lampau. Ini dapat melihat dinamika perekonomian waktu itu serta jaringan yang lebih luas.
"Dengan adanya terowongan itu maka baru diketahui kalau dulunya ada pabrik gula disana. Saya juga tertarik dengan sungainya. Tanpa sungai itu tidak akan ada terowongan. Jadi kita bisa menggambarkan perekonomian waktu itu. Artinya, terowongan ini tidak sendirian," tuturnya.
"Dalam penelitian selanjutnya nanti akan menerjunkan tim besar. Satu untuk survei. Kita susuri itu sungai ke mana, di situ ada apa, jadi sangat terkait. Orang jaman dulu membangun sungai itu pasti ada alasannya. Mempertimbangkan lingkungannya," jelasnya.
(Kemas Irawan Nurrachman)