"Pembangunan ekonomi & stabilitas keamanan nasional sangat mempengaruhi tingkat keamanan suatu wilayah. Untuk itu, seluruh kekuatan komponen bangsa perlu membangun kualitas perekonomian dan stabilitas kemanan nasional. Karena jika suatu daerah tertinggal dalam pembangunan, rentan menghadapi ancaman yang dapat menganggu kegiatan masyarakat," tuturnya.
Ia mengungkapkan, integrasi TNI-Polri bersama komponen bangsa lainnya diasumsikan masing-masing entitas menyumbang kontribusinya terhadap stabilitas keamanan nasional sesuai tugas dan peran yang diatur undang-undang.
"Integrasi ketiga entitas tersebut wajib dipertahankan demi kelangsung pembangunan nasional, termasuk pembangunan SDM yang unggul," katanya.
Sementara itu, Susaningtyas menilai, ada beberapa upaya untuk mengoptimalisasi integrasi TNI-Polri dan komponen bangsa lainnya, yang terbagi dalam tiga tingkatan.
"Tingkat Strategis: Membahas turunan produk perundang-undangan pertahanan militer & nirmiliter untuk memberikan maupun melengkapi peraturan perundang-undangan yang sudah ada, baik itu di TNI, Polri & komponen bangsa lainnya," ujarnya.
Upaya kedua adalah tingkat organisasi. "Fokus pada pengembangan koordinasi, kerjasama & komunikasi antara TNI-Polri dan komponen bangsa lainnya," ucapnya.
Ia menerangkan, hal-hal yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kembali pemahaman jiwa korsa dan aplikasinya, sehingga solidaritas yang bersifat fanatisme yang salah dapat ditinggalkan.
"Meningkatkan & memperbaiki koordinasi inter & antar institusi, meningkatkan intensitas latihan bersama dalam menghadapi operasi gabungan untuk bencana alam, Covid-19, ataupun separatism; dan memperbaiki & meningkatkan kualitas kepemimpinan dari masing-masing lembaga, ujarnya.