(Baca juga:Heboh di Media Sosial, Pengantin India Pakai Setelan Jas)
Pada Agustus lalu, Qantas melaporkan kerugian tahunan hampir USD1,46 miliar (Rp21 triliun) karena dampak pandemi virus corona.
Joyce mengatakan kondisi ini menjadi kondisi yang terburuk dalam sejarah 100 tahun maskapai itu. Pandemi juga telah meluluhlantakkan banyak maskapai penerbangan lainnya.
Sebelumnya, pada Agustus lalu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan kemungkinan setiap vaksin yang berhasil akan menjadi wajib semaksimal mungkin.
“Selalu ada pengecualian untuk vaksin apa pun dengan alasan medis, tetapi itu harus menjadi satu-satunya dasar,” terangnya kepada stasiun radio 3AW.