TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei akan menyerahkan kekuasaan kepada putranya di saat kesehatannya mulai memburuk, demikian dilaporkan seorang jurnalis.
Mohammad Ahwaze mengatakan bahwa Mojtaba Khamenei, (51 tahun), siap untuk mengambil kendali kekuasaan Iran dari ayahnya di tengah meningkatnya ketegangan dengan Israel dan Amerika Serikat (AS).
Dalam cuitan berbahasa Arab di Twitter pada Sabtu (5/12/2020), Ahwaze mengatakan bahwa sumbernya "sangat prihatin" tentang kesehatan Pemimpin Tertinggi Khamaenei.
BACA JUGA: Kecam Presiden Prancis Macron soal Kartun Nabi Muhammad, Khamenei : Tindakan Bodoh
"Presiden Iran Hassan Rouhani dijadwalkan untuk bertemu pada Jumat (4/12/2020) dengan Pemimpin Iran Khamenei, pertemuan antara (Khamenei) dan Presiden Rouhani ini dibatalkan karena memburuknya kondisi kesehatan Khamenei," tambahnya sebagaimana dilansir The Sun.
Ahwaze mengatakan bahwa penyebab sakitnya Khamenei belum diketahui, tetapi kondisinya diduga memburuk dalam semalam.
Reuters melaporkan, Pemimpin Tertinggi Iran telah lama diisukan menderita kanker prostat, dan menjalani operasi yang sukses pada 2014. Sejak itu, masalah kesehatannya tetap menjadi misteri.
Putra Pemimpin Tertinggi, Mojtaba, telah dipercaya untuk jabatan puncak oleh sumber-sumber Eropa selama bertahun-tahun, dan telah terlibat dalam menjalankan beberapa departemen keamanan dan intelijen penting di Iran.
BACA JUGA: Kedubes Iran: Pembunuhan Ilmuan Nuklir Mohsen Fakhrizadeh Tindakan Pengecut!
Pada 2009, The Guardian menjuluki Mojtaba sebagai "penjaga gerbang pemimpin tertinggi Iran", dan menyarankan agar Khamenei memposisikan putranya sebagai penggantinya.
Sejauh ini belum ada konfirmasi resmi yang dibuat mengenai dugaan pengalihan kekuasaan di Iran dan media tidak dapat memverifikasi klaim Ahwaze secara independen.