JAKARTA - Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) menyatakan tidak ada cuaca ekstrem, saat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di perairan Kepulauan Seribu.
"Tampak berawan, tetapi tidak ada indikasi kondisi ekstrem," kata Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin kepada ANTARA, Jakarta, Selasa (12/1/2021).
Baca juga: Personel KRI RGL 933 Mulai Evakuasi Korban Sriwijaya Air
Berdasarkan pantuan Sadewa (Satellite-based Disaster Early Warning System) Lapan, tidak ada kondisi awan atau hujan ekstrem di titik kejadian.
Perkiraan kondisi atmosfer dari aplikasi Sadewa Lapan menggunakan Satelit Himawari-8 9 (awan tumbuh) dan model WRF (angin dan hujan) menunjukkan di sekitar titik kejadian tidak ada kondisi atmosfer ekstrem.