AMSTERDAM - Polisi Belanda menggunakan meriam air, anjing, dan polisi berkuda untuk membubarkan protes di pusat kota Amsterdam pada Minggu (24/1/2021). Pada pedemo menolak pemberlakuan jam malam sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19.
Dilansir dari Reuters, lebih dari 100 orang ditahan karena melempar batu dan kembang api. Demonstrasi di Museum Square kota, yang melanggar larangan pertemuan publik, terjadi sehari setelah pemerintah memberlakukan jam malam untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II.
Para pengunjuk rasa, yang sebagian diatur oleh pemilik restoran yang muak dengan tindakan penguncian jangka panjang negara itu, membawa spanduk bertuliskan "Hentikan Penguncian".
Baca Juga: Belanda Tangkap 'El Chapo dari Asia', Gembong Narkoba Paling Diburu di Dunia
Khawatir akan terjadinya kerusuhan atau peristiwa penyebaran penyakit, Walikota Femke Halsema telah menetapkan alun-alun sebagai "zona berisiko tinggi" dan memberi polisi kekuatan untuk secara dini menggeledah orang untuk mendapatkan senjata.
Polisi membersihkan alun-alun setelah orang-orang mengabaikan instruksi untuk pergi dan menahan mereka yang menyerang dengan batu dan kembang api di jalan-jalan terdekat, kata aparat setempat.
Parlemen memilih dengan suara sempit pekan lalu untuk menyetujui jam malam, dipengaruhi oleh pernyataan bahwa varian Covid-19 yang pertama kali diidentifikasi di Inggris akan menyebabkan lonjakan kasus baru. Infeksi baru di negara tersebut secara umum telah menurun selama sebulan, dan turun lagi pada hari Minggu, menjadi 4.924 kasus baru.