FLORES TIMUR - Puluhan jenazah korban bencana tanah longsor di Desa Lama Nele, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dimakamkan secara massal di lahan kebun singkong milik warga.
"Yang dimakamkan di sini semua keluarga. Paling banyak dari Suku Atamukin, yang lainnya Suku Wungu Blolon," kata Thomas Tupenbeda, keluarga korban yang datang berziarah di Lama Nele, Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Presiden Jokowi Dikabarkan Akan Sambangi Korban Banjir Bandang di Flores Timur
Thomas menuturkan, liang lahat untuk permakaman massal dengan panjang 60 meter, lebar lima meter, dan dalam tiga meter mulai digali secara manual pada Minggu 4 April 2021.
Keesokan harinya, menurut dia, satu unit alat berat dari warga yang berprofesi sebagai kontraktor dikerahkan untuk mendukung penyiapan liang lahat di lahan kebun singkong milik keluarga korban bencana.
Di kuburan massal itu, lilin-lilin dinyalakan.
"Lilin adalah terang Kristus yang menerangi orang meninggal, dengan menyalakan lilin kami percaya terang Kristus menerangi mereka," kata Pimpinan Klinik Pratama Pulitoben Witihama, Suster Eduarda, usai berziarah dan menyalakan lilin.
Baca juga: 62 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Bandang di Flores Timur NTT
Menurut keterangan beberapa perwakilan keluarga korban, jenazah yang dimakamkan di permakaman massal tersebut berkisar 56 sampai 60 jenazah, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia.