“Sejauh ini tidak ada firasat apapun, mimpi apapun juga tidak. Bahkan, pada Minggu (18/4) saya masih sempat video call. Selama ini Pandu ketika hendak layar (tugas di kapal selam) selalu pamit dan izin menelefon kepada ibunya," kata Wahyudi, ayah Serda Pandu.
Baca juga: 53 Awak KRI Nanggala 402 Gugur, Wapres: Mereka Putra-Putra Terbaik Bangsa
Serda Pandu gugur dalam tugas bersama 52 prajurit lainnya (kru KRI Nanggala-402), saat melaksanakan pelatihan militer di perairan laut bagian utara Bali.
Semula, pada Rabu (21/4) menjelang subuh, KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak, sesaat setelah kapal selam buatan Jerman, itu, meminta izin menyelam dan melakukan penembakan torpedo.
Pada hari ini, Minggu (25/4) atau hari kelima tenggelamnya KRI Nanggala-402, setelah dilaksanakan operasi SAR di sekitar titik lokasi tenggelamnya kapal selam milik TNI AL itu, ditemukan pecah dan terbelah menjadi tiga bagian.
(Qur'anul Hidayat)