CANBERRA - Editor sebuah surat kabar China yang dianggap sebagai corong Partai Komunis mengatakan Beijing harus mempertimbangkan "serangan jarak jauh" yang diarahkan ke Australia.
Pemimpin redaksi surat kabar Global Times yang pro-Komunis, Hu Xijin, membuat komentar luar biasa dalam sebuah editorial yang menasihati Beijing bagaimana seharusnya bereaksi seandainya Australia bergabung dengan Amerika Serikat (AS) dalam melindungi Taiwan yang demokratis dari invasi.
BACA JUGA: Dikecam Australia Soal Gambar Pembunuhan Anak Afghanistan, China Tolak Minta Maaf
"Australia harus tahu bencana apa yang akan ditimbulkannya bagi negara mereka," katanya dalam artikel yang diterbitkan Jumat (7/5/2021) malam.
Beijing telah lama bersikeras bahwa Taiwan harus bersatu dengan Republik Rakyat, baik karena pilihan atau paksaan.
AS tidak berkewajiban untuk membela Taiwan, meskipun kebijakan "ambiguitas strategis" atas Taiwan berarti ia berhak melakukannya. Jika AS melakukan intervensi, kemungkinan besar Australia akan dipanggil untuk membantu dalam beberapa cara.
Menulis di Global Times, Hu mengatakan bahwa Australia “yang bermusuhan” tengah mengisyaratkan akan membantu AS jika konflik militer terjadi di Selat Taiwan.
"Saya menyarankan China membuat rencana untuk memberlakukan hukuman pembalasan terhadap Australia setelah secara militer mencampuri situasi lintas-Selat," katanya sebagaimana dilansir news.com.au.
BACA JUGA: Khawatir Ditangkap, Dua Jurnalis Australia Dievakuasi dari China
"Rencana tersebut harus mencakup serangan jarak jauh di fasilitas militer dan fasilitas utama yang relevan di tanah Australia jika benar-benar mengirimkan pasukannya ke daerah lepas pantai China dan berperang melawan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA)."
Hu menulis bahwa China menyukai perdamaian dan tidak akan mengambil inisiatif serangan terhadap Australia. Namun, dia mengingatkan bahwa Australia “harus berpikiran jernih”.
"Jika mereka cukup berani untuk berkoordinasi dengan AS untuk campur tangan secara militer dalam masalah Taiwan dan mengirim pasukan ke Selat Taiwan untuk berperang dengan PLA, mereka harus tahu bencana apa yang akan mereka timbulkan ke negara mereka."
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News