4 Insiden Pesawat Tabrak Gunung, dari Twin Otter hingga Jet Tempur
3. Pesawat Twin Otter
Pada Rabu (18/9/2019) pukul 10.56 WIT, pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC dinyatakan hilang kontak dalam penerbangan dari Timika menuju Ilaga, Kabupaten Puncak. Pesawat diduga menabrak dinding pegunungan di wilayah Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika, Papua. Kondisi ini terlihat dari rekaman penerbangan pesawat tersebut.
Pesawat Twin Otter PK CDC diketahui jatuh pada area yang cukup terjal dengan kemiringan 80-90° (dinding tegak) serta ketinggian sekitar 13.500 kaki atau 3.900 mdpl.
Pesawat dikemudikan oleh Dasep Ishak Sobirin dengan Copilot Yudra dan mekanik Ujang Suhendar. Selain itu terdapat seorang penumpang bernama Bharada Hadi, anggota Brimob. Keempat korban berhasil dievakuasi pada hari kedelapan pencarian.
4. Pesawat Sukhoi
Pada (9/5/2012) silam, sebuah pesawat Sukhoi Superjet (SSJ) 100 jatuh setelah menabrak tebing di Gunung Salak. Diketahui saat itu, pesawat SSJ 100 dengan nomor penerbangan RA 36801 yang dioperasikan Sukhoi Civil Aircraft Company melakukan penerbangan promosi dari Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma. Penerbangan menggunakan aturan terbang secara instrumen atau instrument flight rules (IFR) pada ketinggian 10.000 kaki selama 30 menit.
Berdasarkan waktu yang tercatat di Flight Data Recorder (FDR), pada pukul 14.32 lewat 26 detik WIB, pesawat menabrak tebing Gunung Salak pada radial 198 dan 28 NM HLM VOR dengan ketinggian 6.000 kaki di atas permukaan laut.
Dalam kecelakaan itu, awak pesawat dan 45 penumpang dinyatakan tewas. Pesawat Sukhoi juga ditemukan dalam kondisi hancur. Dari hasil investigasi, kecelakaan terjadi karena kelalaian pilot yang mengemudikan pesawat.
(Angkasa Yudhistira)
