Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Yahya Muhaimin, Mendiknas Era Gus Dur yang Trauma dengan Pemberontakan Darul Islam

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Rabu, 09 Februari 2022 |12:16 WIB
Yahya Muhaimin, Mendiknas Era Gus Dur yang Trauma dengan Pemberontakan Darul Islam
Mantan Mendiknas Yahya Muhaimin/ dok wikipedia
A
A
A

JAKARTA - Dunia Pendidikan Indonesia kembali kehilangan putra terbaiknya. Adalah Yahya A. Muhaimin Menteri Pendidikan Nasional pada Kabinet Persatuan Nasional pimpinan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang meninggal dunia, Rabu (9/2/2022) pagi ini.

(Baca juga: Breaking News! Mantan Mendiknas Yahya Muhaimin Meninggal Dunia)

Pria kelahiran Bumiayu 79 tahun silam ini tutup usia di Purwokerto. Diketahui semasa hidupnya, dia meraih gelar sarjana pada tahun 1971 dari Universitas Gadjah Mada dan gelar doktor dari Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1982. Sebelum diangkat menjadi menteri, ia adalah dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.

Melansir beragam sumber, Yahya Muhaimin sejak duduk di bangkus SD sudah tertarik pada kehidupan politik, lewat koran-koran yang rajin dibacanya.

(Baca juga: Sosok Fatimah, Kader Cantik PSI yang Tewas Bersama Anak Gubernur Kaltara AKP Novandi)

Yahya Muhaimin juga dikenal sebagai pengamat politik, militer, bidang yang pernah begitu traumatis baginya. Soalnya, daerah kelahirannya di Bumiayu, Jawa Tengah, dahulu menjadi ajang pertempuran antara TNI dan Darul Islam (DI).

Profesi lain yang dihindarinya adalah menjadi seorang guru. Padahal, ibunya, seorang pendidik, pernah membujuk agar Yahya mau menjadi pengajar. Namun, dua tahun setelah merampungkan studi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, 1973, anak kedua dari tujuh bersaudara ini mulai menyadari, menjadi guru baginya memang tidak terelakkan. Ia kemudian tercatat sebagai dosen hubungan internasional di almamaternya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement