LVIV – Beberapa unit pasukan Rusia mengalami kerugian besar di Ukraina dan telah mundur ke negara tetangga Belarusia, demikian dilaporkan Intelijen militer Inggris sehari setelah usia berjanji untuk mengurangi operasi militernya di sekitar Kiev dan kota Ukraina lain.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa kerugian besar dan penarikan beberapa pasukan telah berdampak pada operasi Rusia di Ukraina dan mendorong langkah tersebut.
“Kegiatan semacam itu memberikan tekanan lebih lanjut pada logistik Rusia yang sudah tegang dan menunjukkan kesulitan yang dihadapi Rusia dalam mengatur kembali unitnya di area depan di Ukraina,” demikian disampaikan Kementerian itu dalam penilaiannya pada Rabu (30/3/2022).
Rusia kemungkinan akan terus mengkompensasi penurunan kemampuan manuver daratnya melalui serangan artileri massal dan rudal, tambah kementerian itu sebagaimana dilansir Reuters.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin mengatakan tawaran untuk mengurangi beberapa operasi militer adalah langkah membangun kepercayaan untuk negosiasi yang sedang berlangsung dengan pejabat Ukraina di Istanbul.
"Untuk meningkatkan rasa saling percaya dan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk negosiasi lebih lanjut dan mencapai tujuan akhir dari menyetujui dan menandatangani (sebuah) kesepakatan, keputusan dibuat untuk secara radikal, dengan margin besar, mengurangi aktivitas militer di arah Kiev dan Chernihiv ," kata Formin kepada wartawan.
Fomin tidak menyebutkan daerah lain yang telah menyaksikan pertempuran sengit, termasuk di sekitar Mariupol di tenggara, Sumy dan Kharkiv di timur, Kherson dan Mykolaiv di selatan.
Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bereaksi dengan skeptis terhadap pernyataan pengurangan aktivitas militer Rusia yang dibuat selama pembicaraan damai di Istanbul, Turki itu. Janji Moskow untuk mengurangi aksi militer itu mencakup daerah-daerah dimana pasukan Rusia mulai kehilangan wilayah, sementara serangan terus berlanjut di wilayah timur dan selatan Ukraina.