JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan telah digulingkan dari kekuasaan setelah kehilangan mosi tidak percaya dalam kepemimpinannya.
Pemungutan suara diadakan lewat tengah malam setelah partai-partai oposisi mengajukan mosi menentangnya, yang dikuatkan oleh Mahkamah Agung.
Imran Khan mengatakan bahwa dirinya tidak akan mengakui pemerintah oposisi. Dia pun mengklaim bahwa ada konspirasi pimpinan AS untuk menyingkirkannya.
Majelis sekarang akan menunjuk perdana menteri baru. Parlemen Pakistan akan bertemu untuk memilih pemimpin baru negara itu pada Senin 11 April 2022.
PM Pakistan terpilih akan dapat memegang kekuasaan hingga Oktober 2023, ketika pemilihan berikutnya akan diadakan.
Ayaz Sadiq, yang bertanggung jawab atas majelis nasional sementara. Imran Khan menjadi perdana menteri Pakistan pertama yang digulingkan melalui mosi tidak percaya.
Baca juga: PM Pakistan: Larangan Sekolah Bagi Perempuan Afghanistan Tidak Islami
Mahkamah Agung memutuskan Imran Khan telah bertindak inkonstitusional ketika dia memblokir mosi tidak percaya dan membubarkan parlemen. Hal ini membuat beberapa anggota oposisi marah dan menuduh perdana menteri itu makar.
Baca juga: Tak Sengaja Sebut AS, PM Pakistan Tuding Ada Pihak Asing yang Ingin Lengserkan Dirinya
Beberapa menit sebelum pemungutan suara dimulai, Ketua Majelis Rendah Parlemen Pakistan mengumumkan pengunduran dirinya. Anggota partai Mr Khan (PTI) meninggalkan gedung, bersikeras dia adalah korban konspirasi internasional.