Presiden Ukraina: Pembicaraan Damai Berakhir jika Tentara Mariupol Terbunuh
UKRAINA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan dia akan membatalkan pembicaraan damai dengan Rusia jika pembela terakhir Mariupol terbunuh
Kota penting yang strategis itu telah dihancurkan oleh Rusia selama berminggu-minggu, dan para pejabat mengatakan evakuasi yang direncanakan telah dihentikan oleh penembakan yang intens.
Sebelumnya, sebuah video telah diterbitkan yang memperlihatkan perempuan dan anak-anak berlindung di bunker di bawah pabrik baja tempat para pembela terakhir bertahan.
Pada konferensi pers selama tiga jam di stasiun kereta bawah tanah Kyiv, Zelensky juga mengatakan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken akan mengunjungi kota itu pada Minggu (24/4).
Baca juga: Presiden Ukraina: Perang Sudah 57 Hari, 1.000 Kota Lebih Diduduki Penjajah Rusia
Gedung Putih belum mengkonfirmasi kunjungan tersebut, yang menurut Zelensky juga akan mengikutsertakan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin
Ukraina mengatakan delapan orang tewas termasuk seorang bayi setelah sebuah blok apartemen di kota Odesa dihantam rudal.
Baca juga: Ukraina Klaim Hancurkan 177 Pesawat dan 154 Helikopter Milik Rusia
Sementara itu, militer Ukraina mengklaim pada Sabtu (23/4), setidaknya 21.600 tentara Rusia sejauh ini telah tewas di Ukraina.
Staf Umum Ukraina mengumumkan dalam sebuah pernyataan, pasukan Ukraina menghancurkan 854 tank Rusia, 2.205 kendaraan lapis baja, 403 sistem artileri, 143 sistem peluncuran roket ganda dan empat sistem rudal balistik jarak pendek (SRBM).
Pasukan Ukraina juga menghancurkan 177 pesawat, 154 helikopter, 182 UAV tingkat operasional-taktis dan delapan kapal angkatan laut, di antara sistem senjata lainnya.
Menurut perkiraan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), setidaknya 2.435 warga sipil telah tewas dan 2.946 terluka di Ukraina sejak perang dimulai pada 24 Februari lalu, dengan angka sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi.
Badan pengungsi PBB mengatakan lebih dari 5,1 juta warga Ukraina telah melarikan diri ke negara lain, dengan lebih dari 7,7 juta lebih pengungsi internal.
(Susi Susanti)
