AKRON – Seorang pria kulit hitam tewas setelah diberondong hampir 100 peluru saat dia melarikan diri dari polisi di Kota Akron, Ohio, Amerika Serikat (AS). Insiden ini membuat kota itu membatalkan perayaan Hari Kemerdekaan AS, yang akan jatuh pada 4 Juli.
Insiden itu bermula saat sekelompok polisi berusaha menepikan Jayland Walker, pria kulit hitam berusia 25 tahun, yang bekerja sebagai sopir pengantar makanan DoorDash. Walker dilaporkan menolak untuk mematuhi perintah petugas dan berusaha melarikan diri.
BACA JUGA:Â Kebrutalan Polisi Bertanggung Jawab Atas Pembantaian Massal yang Tewaskan 11 Orang
Polisi kemudian melakukan pengejaran terhadap Walker, dan menurut Departemen Kepolisian Akron, pemuda itu juga menembakkan pistol dari luar kendaraannya selama pengejaran, demikian diwartakan Washington Post.
Pada titik tertentu selama pengejaran, Walker melompat keluar dari kendaraannya yang bergerak dan berusaha melarikan diri dengan berjalan kaki.
Dalam pernyataannya, kepolisian Akron menyebut tindakan Walker membuat petugas menganggapnya sebagai “ancaman mematikan” dan melepaskan tembakan.
“Menanggapi ancaman ini, petugas melepaskan senjata api mereka, menyerang tersangka,” demikian kata pernyataan yang diunggah di Facebook itu.
BACA JUGA:Â Brutal, Polisi Tembak Pria Berkursi Roda 9 Kali karena Mengutil
Menurut Boddy DiCello, pengacara keluarga Walker, petugas menembakkan total 90 peluru ke arah pemuda itu. Catatan otopsi menunjukkan Walker tewas di tempat setelah tubuhnya diterjang 60 peluru.
"Ada luka di semua sisi dan bagian tubuhnya," kata pengacara itu sebagaimana dilansir RT.
Polisi mengatakan bahwa sepucuk senjata ditemukan di mobil Walker, namun DiCello mengatakan kepada Washington Post bahwa "tidak ada bukti" pistol itu ada di dalam mobil selama pengejaran atau ditembakkan ke petugas polisi. Keluarga Walker juga membantah bahwa Jayland menembaki polisi.
Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Pengawas KKP Lakukan Upacara Bawah Laut