WELLINGTON - Kantor konservasi Selandia Baru pada Selasa (11/10/2022) mengatakan semua 240 paus pilot yang terdampar di Pulau Pitt yang terpencil telah mati, hanya beberapa hari setelah 215 paus mati di sebuah pantai di dekat Pulau Chatham.
Dave Lundquist, penasihat teknis kelautan di Departemen Konservasi, mengatakan dalam email bahwa tim teknis pada Senin (10/10/2022) menilai situasi dan ‘menidurkan’ atau suntik matik (euthanasia) paus yang masih hidup.
"Keputusan ini tidak pernah dianggap enteng, tetapi dalam kasus seperti ini, ini adalah pilihan yang paling baik," terangnya.
Baca juga: 230 Paus Terdampar di Pantai Tasmania, Penyebabnya Masih Misteri
Dia menjelaskan departemen konservasi tidak mencoba untuk mengapungkan kembali paus di daerah tersebut karena risiko serangan hiu terhadap manusia dan paus.
Baca juga: Kasus Terdampar Massal, 31 Paus Pilot Ditemukan Mati di Pantai Selandia Baru
Daren Grover, Manajer umum di badan amal Project Jonah, yang menangani paus yang terdampar, mengatakan tidak ada cukup banyak orang di daerah itu untuk membantu refloating paus.
Grover mengatakan bahwa mengingat posisi kepulauan yang dekat dengan pertemuan lautan subtropis dan sub-Antartika, ada banyak kehidupan laut di daerah itu yang menarik perhatian seperti paus.