Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

UNICEF: Anak-Anak Paling Menderita Akibat Krisis Iklim, 30 Juta Anak di 27 Negara Terkena Banjir Dahsyat

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 09 November 2022 |15:48 WIB
UNICEF: Anak-Anak Paling Menderita Akibat Krisis Iklim, 30 Juta Anak di 27 Negara Terkena Banjir Dahsyat
Anak-anak paling menderita akibat krisis iklim (Foto: WFP)
A
A
A

JENEWA – Laporan Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk anak-anak (UNICEF) yang dirilis pada Selasa (8/11/2022) mencatat 27,7 juta anak di 27 negara terkena dampak banjir sepanjang tahun ini. Di antaranya di Chad, Gambia, dan timur laut Bangladesh yang mencatat banjir terburuk dalam satu generasi. Badan itu melaporkan, banjir yang memecahkan rekor di Pakistan menewaskan hampir 1.700 orang, 615 di antaranya anak-anak.

Direktur komunikasi dan advokasi dunia UNICEF, Paloma Escudero, mengaku melihat sendiri dahsyatnya bencana dalam kunjungannya ke Pakistan pekan lalu. Dia mengatakan, kebutuhannya sangat besar dan menambahkan 10 juta anak perempuan dan laki-laki membutuhkan dukungan penyelamatan nyawa segera.

Baca juga:  Banjir Dahsyat Pakistan, UNICEF: 3,4 Juta Anak-Anak Butuh Alat Pendukung Kehidupan

“Banjir mencemari air minum, yang menimbulkan penyakit mematikan yang ditularkan melalui air. Penyakit itu seperti diare yang parah, yang diperburuk oleh kekurangan gizi yang sudah akut. Perkiraan menunjukkan, hampir 1,6 juta anak di daerah banjir dapat menderita kekurangan gizi yang parah,” ujarnya, dikutip VOA.

Baca juga: Pakistan Butuh 6 Bulan untuk Membuat Banjir Surut, Ancaman Kolera dan Demam Berdarah Meningkat

Ia mencatat, air yang tergenang adalah tempat berkembang biak yang baik bagi nyamuk, jadi meningkatkan risiko malaria dan demam berdarah. Ia memperingatkan, banyak anak dan remaja yang rentan akan meninggal dalam beberapa hari atau pekan mendatang jika tanpa tindakan segera.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement